'Impact to Death' Sesi Pemanasan SINUSES Menuju Album Perdana

 


SINUSES adalah sebuah quartet Slamming Death Metal asal Makassar yang terbentuk sejak tahun 2018 atas gagasan Taufik (Vocal) bersama Alex (Bass) yang sebelumnya telah memiliki band yang sama untuk membentuk SINUSES. Dengan mengajak Randi (Drums) seorang drummer dari salah satu band Grindcore Makassar dan Chua’ (Guitar) yang dikenal mereka lewat sosial media dan memiliki visi bermusik yang sama.

Dengan kesamaan visi dalam bermusik dan dianggap berkurangnya band asal Makassar dengan genre Slamming Death Metal yang aktif, SINUSES yang ter-influence oleh gaya bermusik seperti Extermination Dismemberment, Visceral Disgorge, Cerebral Incubation, Turbidity, Death Vomit, dan Viscral ini hadir memberikan warna baru bagi skena musik bawah tanah di Kota Daeng.

Pemberian nama SINUSES merupakan ide dari sang vokalis, dimana nama tersebut merupakan adaptasi dari Sinus Preauricular. Ialah sebuah kelainan kongenital berupa lubang kecil di depan telinga yang mirip bekas tindikan dan tidak semua orang memilikinya. Hal ini dimaksudkan bahwa SINUSES sebagai seniman yang “menjual” bunyi untuk dipersembahkan bagi tiap pasang telinga para penikmat musik anti-mainstream.

Sempat tampil di beberapa gigs lokal seperti Mendadak Gigs Vol. #4 dan Sunday Madness serta gigs-gigs lokal lainnya, SINUSES juga turut ambil bagian dalam perhelatan Indonesian Death Fest Chapter Makassar ‘Shreeding Splatter’ pada 29 Februari 2020 sebelum akhirnya digaet oleh salah satu label asal Ibu Kota Jakarta Aincard Records.

‘Impact to Death’ merupakan single yang dirilis pada 6 Agustus 2020 dibawah naungan Aincard Records dalam bentuk fisik berupa CD. Sebuah lagu yang dikerjakan bersama-sama sejak akhir 2019 di studio rekaman Remains Records dengan topik mengenai dampak kematian akibat Pandemi Virus Corona dalam lirik yang sarkastik dan balutan warna khas Slamming.


Teknik vokal yang didominasi deep growl dan scream cukup mewakili penggambaran erangan emosi dan kesakitan dalam instrument gitar dan bass khas Death Metal ala SINUSES. Dipadukan dengan blast-beat cepat dari lini belakang dan breakdown yang catchy, membuat lagu yang merupakan sesi pemanasan menjelang peluncuran album pertama mereka ini layak dimiliki.

Sedikit spoiler mengenai tema debut album yang akan dirilis nanti ialah selain tentang pembantaian dan gore yang menjadi karakteristik Slamming Death Metal pada umumnya, SINUSES juga akan mengangkat tema mengenai sejarah kelam pasca kemerdekaan yaitu Tragedi Korban 40.000 Jiwa yang menimpa rakyat sipil Sulawesi Selatan atas operasi militer dibawah pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling. Dengan harapan agar generasi muda saat ini tidak melupakan sejarah bangsanya.

Sempat tersendat akibat Pandemi COVID-19, quartet yang sama sekali belum pernah mengalami bongkar pasang formasi ini terus mematangkan materi untuk album yang direncanakan akan rilis pada akhir tahun 2020.

BAND : Sinuses

SONG : Impact To Death

GENRE : Slamming Death Metal

ORIGIN : Makassar, Sulawesi Selatan

FORMED : 2018

LINE UP : Taufik (Vocal), Alex (Bass), Randi (Drums), Chua’ (Guitar)

 

‘Impact to Death’ on YouTube : 

Sinuses on Facebook

Sinuses on Instagram

 

Label : AINCARD RECORDS (Jakarta, Indonesia)

CP : +62 878 7253 5703 (Wahyu)

Email : aincardrecords@gmail.com

Aincard Records on Instagram Facebook and YouTube

 

Studio Record : REMAINS RECORDS (Makassar, Indonesia)

CP : +62 852 5549 4444 (Lhio al-Qhardawi)

Unremains Records on Instagram

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambutan 'Selamat Datang' dari RAW-ON

Gambar
RAW-ON adalah band grindcore asal Batam (Kepulauan Riau) yang terbentuk sejak pertengahan tahun 2018. Berawal dari pertemuan di bangku kuliah dan adanya kesamaan visi antara Erfan Alamsyah ( Drums/Vocals ) dan Bintang ( Guitar ) menjadikan band senada Extreme Decay, Wormrot, Agathocles, Shitgrinder, Disrupt, MOB47, Dropdead, Extreme Noise Terror, Spazz, Unholy Grave dan Final Exit sebagai kiblat mereka dalam bermusik. Melebur tema politik, kesenjangan sosial dan perang ke dalam musik grindcore dengan sound yang raw , memantapkan Erfan untuk memilih “Raw on” yang berasal dari kata “No War” (jika dibaca terbalik) menjadi nama band yang menggambarkan musik dan tema yang mereka bawakan. Setelah menjajal beberapa mini gigs dan jamming session, RAW-ON merilis sebuah EP berjudul ‘ Selamat Datang ’ pada tanggal 21 November 2020 di bawah naungan S.O.N Record (Batam). Mini album dalam bentuk kepingan CD-R ini direkam di Oqey Studio , begitupun pemolesan mixing & masteringnya digarap di t...
Baca selengkapnya

Tebus Kebekuan, INNERBEAUTY Lantunkan "Strains of Tone"

Gambar
  INNERBEAUTY kembali menebus kebekuan dari perilisan album keempat yang tertunda dengan melepas single kedua yang diagendakan akan dirangkum dalam format cakram padat tahun ini di bawah naungan label Extreme Noise Indonesia . Bertajuk “ Strains of Tone ”, single ini muncul ke ruang dengar publik pada 25 April 2023 dengan nuansa yang gelap, silence , dan penuh kesedihan, namun tetap dalam balutan musik yang berat, cepat, dan groovy . “Strains of Tone” menancapkan keyakinan bahwa sejatinya setiap persoalan yang terlewati oleh makhluk yang hidup di dunia akan menghantarkan tiap kesadaran menuju pada tingkatan yang tidak terbatas. Fenomena kehidupan dari makhluk yang berjuang sendiri menyelamatkan dirinya dari kesesatan yang memasung kebanggaannya berakhir dan tidak terselamatkan. Sosok badut yang terpampang jelas pada sampul karya Gita Desilia ini mencoba memberikan definisi bahwa ketika yang terkuat adalah value maka semua akan memiliki kepentingannya sendiri untuk bergegas dan mem...
Baca selengkapnya

Seruan "Forever No To Dog Meat" Dari VOX MORTIS

Gambar
Bagaimana rasanya diculik, disekap, kemudian disiksa dan dijadikan kudapan karena dianggap berkhasiat atau sekadar untuk memenuhi rasa lapar? Tentu bukan hal menyenangkan apalagi jika dialami makhluk hidup. VOX MORTIS kembali menyerukan perlawanan terkait peredaran serta konsumsi daging anjing di tengah masyarakat dengan merilis single kedua dalam format video lirik pada tanggal 2 Desember 2020 di kanal YouTube mereka. Seperti yang telah disampaikan jika band ini dibentuk guna mempropagandakan kesejahteraan hewan, salah satunya mengajak masyarakat untuk berhenti mengonsumsi daging anjing. Seperti judulnya, “ Forever No To Dog Meat ” merupakan pernyataan sikap VOX MORTIS menolak makanan berbahan dasar daging anjing sekaligus upaya mengedukasi masyarakat tentang perlindungan hewan tersebut. Lagu ini merupakan single kedua dari debut album mereka yang dijadwalkan rilis pada Februari 2021 mendatang. Semua lirik tertuang gamblang lewat langgam death metal yang agresif, dibarengi visua...
Baca selengkapnya