PRINCE THE DEATH Diasingkan Dalam Dunia Sekarat “Alienation”


“Menyongsong kehancuran dari dampak buruk hubungan renggang denganTuhan. Dalam dunia yang makin sekarat, mari bercengkerama dengan keterasingan. Selamat datang di Alienation”

PRINCE THE DEATH terbentuk sejak 5 Mei 2018 di Kota Palopo, Sulawesi Selatan dengan Raihan dan Hari selaku founder yang mengajak teman lainnya untuk bergabung dan menghasilkan formasi awal, yakni Raihan (Vocals), Hari (Drums), Agung (Guitar), Hamza (Guitar), Aidil (Synthesizer) dan Urfan (Bass).

1st Line Up Members 2018

Bertempat di Kingdom Records, pada akhirJuli 2018 mereka mulai melakukan sesi rekaman untuk debut single berjudul “Pendosa” dan sebulan kemudian tepatnya 25 Agustus, di rilis dalam format digital di kanal YouTube PRINCE THE DEATH dan beberapa platform music lainnya, seperti Reverbnation, Bandcamp dan Soundcloud.

"Pendosa" on Youtube :

Tak berselang lama Hamza (Guitar) dan Urfan (Bass) hengkang karena alasan pekerjaan. Namun tidak menghentikan langkah PTD untuk merilis single kedua mereka pada 13 Desember 2018 yang bertajuk “The Eyes” secara digital di kanal Youtube PTD dan di beberapa platform music lainnya.

"The Eyes" on Youtube :

Dengan bantuan Affan sebagai additional pada lini gitar dan Aidil yang digeser mengisi kekosongan pada bass, PRINCE THE DEATH merilis Demo yang diis idua single sebelumnya dan satu lagu baru berjudul “Evil Is Not Dead” dalam bentuk kepingan CD secara independent pada 31 Desember 2018.

Icon and Font Logo

Ketika memasuki tahap penggarapan materi untuk debut album “Alienation”, formasi kembali mengalami perubahan. Hengkangnya Hari (Drums) dan Agung (Guitar), meresmikan Affan menjadi personil tetap PTD dan menghantarkan Hamzah untuk kembali ke band yang kemudian menjadi tandem Affan di lini gitar. Sementara untuk lini belakang diisi oleh Wahyu yang ditinggalkan Hari.

PRINCE THE DEATH juga menyempatkan diri berpartisipasi dalam album kompilasi garapan Aincard Records asal Jakarta. Dengan memasukan lagu berjudul “Suffering”, Album “Spirit Crusher” Compilation dirilis pada 25 Agustus 2020. Sebelumnya, PTD juga turut serta dalam “Kota Kita Compilation” yang rilis di bulan Mei 2020 oleh Kenewae Merch, “Evil Is Not Dead” menjadi lagu yang terselip dalam kompilasi tersebut.

Album "Kota Kita" Compilation 2020

Berkiblat pada gaya bermusik dari band seperti Bertraying The Martyrs, Design The Skyline, Lorna Shore, Enterprise Earth, Bring Me The Horiozn dan Chelsea Grin, PRINCE THE DEATH menyajikan Deathcore dengan nuansa dan atmosfer kengerian yang mereka namakan Horronic Deathcore. Suatu hal yang menjadikan ranah deathcore tanah air semakin bervariatif.

PRINCE THE DEATH are :
MOCH. QAIZ RAIHAN – Vocals
MOCH. AIDIL FATWAL – Bass
AFFAN TOPAN – Guitar
HAMSA HAZ – Guitar
WAHYU ANDIKA – Drums

Lewat tema yang mendalam mengenai hubungan manusia dengan Tuhan-nya, keresahan seorang pendosa menghadapi hukuman serta hitungan mundur dunia yang sekarat dalam keterasingan akibat pengkhianatan. PTD berhasil merangkumnya kedalam album penuh perdananya yang berjudul “Alienation”.

Debut album yang berisikan 11 (sebelas) lagu ini direkam di Athena Annihilator Records (yang sebelumnya bernama Kingdom Records.red). Begitupun dengan proses mixing & masteringnya yang dikerjakan langsung oleh owner studio tersebut, Moch. Aidil Fatwal bassis PTD sendiri. Sedangkan untuk pengerjaan artwork dipercayakan kepada Luthslaughter, dan design layout oleh sang vokalis, Raihan.

Artwork Album "Alienation" 2020

Album “Alienation” sendiri memakan waktu pengerjaan sekitar setahun lebih, dimulai sejak Maret 2019 hingga bulan Mei 2020. Yang secara resmi dirilis dan di distribusikan oleh Kenewae Merch asal Tanjung Morawa, Sumatera Utara dalam format CD pada tanggal 20 November 2020. Dan setelah pandemic usai, PRINCE THE DEATH merencanakan sebuah tour dalam rangka merayakan perilisan debut album penuh tersebut.

Track List :
1. Alienation
2. The Eyes
3. War (Bloodshed)
4. Devil Is Not Dead
5. Halusinasi
6. Suffering (Feat. Faisal of Eternal Desolator)
7. Manusia | Setan
8. Deadly Weapons (Feat. Alex of Bathed In Placenta)
9. Signs Of The Last Era
10. Pendosa
11. My Revenge

========================================================================

Discography :

“Pendosa” Single 2018 Digital Kingdom Records

“The Eyes” Single 2018 Digital Kingdom Records

“Demo”         Demo 2018 CD         Prince The Death

“Kota Kita” Compilation 2020 CD     Kenewae Merch

“Spirit Crusher” Compilation 2020 CD     Aincard Records

“Alienation” Full Lenght 2020 CD     Kenewae Merch

========================================================================

Contacts :

PRINCE THE DEATH :

HP/WA : +628526666402

Email : princethedeathofficial@gmail.com

Facebook : Prince The Death

Instagram : princethedeathofficial

Reverbnation : Prince The Death

YouTube : Prince The Death


KENEWAE MERCH :

Jl. Bandar Labuhan No.44, Tanjuang Morawa – Sumatera Utara

HP/WA : +6282277273143

Email : kenewaemerch@gmail.com

Facebook : Kenewae merch

Instagram : kenewaemerch

Twitter : @kenewae_merch

YouTube : KENEWAE MERCH TV


ATHENA ANNIHILATOR RECORDS :

Jl. Pongsimpin No.27 Kota Palopo – Sulawesi Selatan

HP/WA : +6282233955196

Email : kgdmrec@gmail.com

Facebook : Athena Annihilator Records

Instagram : athena_annihilator_records

YouTube : Athena Annihilator Records


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambutan 'Selamat Datang' dari RAW-ON

Gambar
RAW-ON adalah band grindcore asal Batam (Kepulauan Riau) yang terbentuk sejak pertengahan tahun 2018. Berawal dari pertemuan di bangku kuliah dan adanya kesamaan visi antara Erfan Alamsyah ( Drums/Vocals ) dan Bintang ( Guitar ) menjadikan band senada Extreme Decay, Wormrot, Agathocles, Shitgrinder, Disrupt, MOB47, Dropdead, Extreme Noise Terror, Spazz, Unholy Grave dan Final Exit sebagai kiblat mereka dalam bermusik. Melebur tema politik, kesenjangan sosial dan perang ke dalam musik grindcore dengan sound yang raw , memantapkan Erfan untuk memilih “Raw on” yang berasal dari kata “No War” (jika dibaca terbalik) menjadi nama band yang menggambarkan musik dan tema yang mereka bawakan. Setelah menjajal beberapa mini gigs dan jamming session, RAW-ON merilis sebuah EP berjudul ‘ Selamat Datang ’ pada tanggal 21 November 2020 di bawah naungan S.O.N Record (Batam). Mini album dalam bentuk kepingan CD-R ini direkam di Oqey Studio , begitupun pemolesan mixing & masteringnya digarap di t...
Baca selengkapnya

Tebus Kebekuan, INNERBEAUTY Lantunkan "Strains of Tone"

Gambar
  INNERBEAUTY kembali menebus kebekuan dari perilisan album keempat yang tertunda dengan melepas single kedua yang diagendakan akan dirangkum dalam format cakram padat tahun ini di bawah naungan label Extreme Noise Indonesia . Bertajuk “ Strains of Tone ”, single ini muncul ke ruang dengar publik pada 25 April 2023 dengan nuansa yang gelap, silence , dan penuh kesedihan, namun tetap dalam balutan musik yang berat, cepat, dan groovy . “Strains of Tone” menancapkan keyakinan bahwa sejatinya setiap persoalan yang terlewati oleh makhluk yang hidup di dunia akan menghantarkan tiap kesadaran menuju pada tingkatan yang tidak terbatas. Fenomena kehidupan dari makhluk yang berjuang sendiri menyelamatkan dirinya dari kesesatan yang memasung kebanggaannya berakhir dan tidak terselamatkan. Sosok badut yang terpampang jelas pada sampul karya Gita Desilia ini mencoba memberikan definisi bahwa ketika yang terkuat adalah value maka semua akan memiliki kepentingannya sendiri untuk bergegas dan mem...
Baca selengkapnya

Seruan "Forever No To Dog Meat" Dari VOX MORTIS

Gambar
Bagaimana rasanya diculik, disekap, kemudian disiksa dan dijadikan kudapan karena dianggap berkhasiat atau sekadar untuk memenuhi rasa lapar? Tentu bukan hal menyenangkan apalagi jika dialami makhluk hidup. VOX MORTIS kembali menyerukan perlawanan terkait peredaran serta konsumsi daging anjing di tengah masyarakat dengan merilis single kedua dalam format video lirik pada tanggal 2 Desember 2020 di kanal YouTube mereka. Seperti yang telah disampaikan jika band ini dibentuk guna mempropagandakan kesejahteraan hewan, salah satunya mengajak masyarakat untuk berhenti mengonsumsi daging anjing. Seperti judulnya, “ Forever No To Dog Meat ” merupakan pernyataan sikap VOX MORTIS menolak makanan berbahan dasar daging anjing sekaligus upaya mengedukasi masyarakat tentang perlindungan hewan tersebut. Lagu ini merupakan single kedua dari debut album mereka yang dijadwalkan rilis pada Februari 2021 mendatang. Semua lirik tertuang gamblang lewat langgam death metal yang agresif, dibarengi visua...
Baca selengkapnya