VALLA Merilis "Magnum Opus" Tanpa Bau Narsistik


Setelah berhasil merilis album berjudul “Gemini” pada Oktober 2021, kini Valla kembali hadir dengan single terbaru mereka yang berjudul “Magnum Opus”. Lagu ini menjadi satu-satunya single menuju EP terbaru Valla. Single ini dirilis pada 16 September 2022 dalam format digital. 

“Magnum Opus” bertemakan seputar ketenaran dan narsistik. Sosial media hari ini yang banyak berisikan hal-hal berbau narsistik, orang-orang butuh perhatian dan pengakuan. Belum lagi menyoal tentang ketenaran yang menjadi tujuan atas perilaku narsistik tadi. Hari ini konten-konten yang bahkan tidak dapat disebut karya pun disebut karya, hanya mencari viralnya saja. Meskipun jauh sebelum sosial media merebak, kita sudah dapat melihat bahwa di televisi banyak selebriti yang lebih tenar karena hal-hal tidak penting dan penuh sensasi dibandingkan seniman-seniman asli yang berkarya tanpa sensasi.

Cover art "Magnum Opus"

“Magnum Opus” secara harfiah memiliki arti sebuah karya seni, musik atau sastra yang besar dan penting, terutama yang dianggap sebagai karya paling penting dari seorang seniman atau penulis. Jadi yang penting karyamu atau wajahmu yang harus tenar? Pertanyaan untuk si narsis. Lagu ini rasanya tepat untuk didengarkan sambil mengacungkan jari tengah. Ya! Barangkali benar, atau sekalian saja kita kencingi wajah mereka!

Nomor tunggal ini dimainkan oleh Cahyo Utomo Wicaksono pada drum, Kareka Puja Saputra pada gitar sekaligus vokal, dan Angga Prihayadi pada bass. Direkam di Escape Studio, Studio Atma, dan BLEU FEELIN. Kelahiran single ini diproduseri oleh Muhammad Thoriqul Fahmi, begitupun dengan sesi mixing dan masteringnya. Lagu ini didistribusikan ke layanan streaming musik digital oleh Mirror Rekords. Dengan mengambil inspirasi dari ornamen rock era 90-an hingga 2000-an disertai tekstur gitar shoegaze yang lebih berisik hingga melodi kencang terpresisi turn-on-adime.

Logo Valla

Valla. Siapa valla? Orang-orang banyak bertanya. Orang-orang mencari Valla namun yang muncul Lorenzo Valla dan The Valla. Valla yang ini adalah valla yang berbeda. Valla ini merupakan band Alternative, bukan seorang retorikawan atau pengajar Italia, dan berasal dari Bandung bukan London. Mereka berhasil merilis karya pertamanya pada tahun 2019 di layananan digital. Valla yang berdiri sejak 2015 ini tetap dengan personel yang sama nan solid.

Single "Magnum Opus" on Youtube :

Lirik :

Heavenly senses
Heavenly strange
Caught my head in your senses
My mouth is shaking

My heart beats hard
And my brain is seething
You have got your needs
For your feeds

You’ve been living it up so
Better stop urging
For my confirmation
Didn't seem like you need it

Turn up the sound

Aaaah
A cachinnation
I just feel into a
Aaaah
A cachinnation

See See See

I can see what you read
Have been building you up like a barricade
As your self discretion, during altercation
Well for me you're just selfish and greedy

Heartless and petty
Dishonest and sneaky you're mean but you pretty
So, Don't stop
You need it

Our next generation

Spread it away
Heavenly senses
Don't stop you need it

Spread it away
Heavenly senses
Our next generation

Hold me closer at least for tonight
Give me the feeling that you'll keep me around
Hold me closer and for tonight i'm feeling overwhelming aaa

Hold me closer at least for tonight
Give me the feeling that you'll keep me around
Hold me closer and for tonight i'm feeling overwhelming aaa

Every head must bow
Every tongue must confess
Appreciate it anyway

Contact :
Email : vallaofficialmusic@gmail.com
Twitter : @vallamusic
Instagram : @vallaofficial
Youtube : VALLA
Spotify : Valla

#valla #magnumopus #lirik #alternative #shoegaze

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambutan 'Selamat Datang' dari RAW-ON

Gambar
RAW-ON adalah band grindcore asal Batam (Kepulauan Riau) yang terbentuk sejak pertengahan tahun 2018. Berawal dari pertemuan di bangku kuliah dan adanya kesamaan visi antara Erfan Alamsyah ( Drums/Vocals ) dan Bintang ( Guitar ) menjadikan band senada Extreme Decay, Wormrot, Agathocles, Shitgrinder, Disrupt, MOB47, Dropdead, Extreme Noise Terror, Spazz, Unholy Grave dan Final Exit sebagai kiblat mereka dalam bermusik. Melebur tema politik, kesenjangan sosial dan perang ke dalam musik grindcore dengan sound yang raw , memantapkan Erfan untuk memilih “Raw on” yang berasal dari kata “No War” (jika dibaca terbalik) menjadi nama band yang menggambarkan musik dan tema yang mereka bawakan. Setelah menjajal beberapa mini gigs dan jamming session, RAW-ON merilis sebuah EP berjudul ‘ Selamat Datang ’ pada tanggal 21 November 2020 di bawah naungan S.O.N Record (Batam). Mini album dalam bentuk kepingan CD-R ini direkam di Oqey Studio , begitupun pemolesan mixing & masteringnya digarap di t...
Baca selengkapnya

Tebus Kebekuan, INNERBEAUTY Lantunkan "Strains of Tone"

Gambar
  INNERBEAUTY kembali menebus kebekuan dari perilisan album keempat yang tertunda dengan melepas single kedua yang diagendakan akan dirangkum dalam format cakram padat tahun ini di bawah naungan label Extreme Noise Indonesia . Bertajuk “ Strains of Tone ”, single ini muncul ke ruang dengar publik pada 25 April 2023 dengan nuansa yang gelap, silence , dan penuh kesedihan, namun tetap dalam balutan musik yang berat, cepat, dan groovy . “Strains of Tone” menancapkan keyakinan bahwa sejatinya setiap persoalan yang terlewati oleh makhluk yang hidup di dunia akan menghantarkan tiap kesadaran menuju pada tingkatan yang tidak terbatas. Fenomena kehidupan dari makhluk yang berjuang sendiri menyelamatkan dirinya dari kesesatan yang memasung kebanggaannya berakhir dan tidak terselamatkan. Sosok badut yang terpampang jelas pada sampul karya Gita Desilia ini mencoba memberikan definisi bahwa ketika yang terkuat adalah value maka semua akan memiliki kepentingannya sendiri untuk bergegas dan mem...
Baca selengkapnya

JVICI : Nihilisme Dalam Balutan Noise Punk

Gambar
"The World is Pregnant, and Aidil Still Nihil" Sebuah kalimat yang merepresentasikan Nihilisme serta ketidakpedulian terhadap batasan-batasan dalam bermusik, yang terkandung dalam lirik-lirik lagu di debut album penuh “ Pulchrum ” milik trio Noise Punk asal Palopo, JVICI . Mereka menganalogikan bahwa konsep yang mereka usung sebagai ‘taman bermain’, wadah untuk bersenang-senang dan bereksplorasi. Dilepas pada 1 Juli 2022 dalam format fisik berupa CD, “Pulchrum” berisikan 8 (delapan) track yang eksperimental. Dua di antaranya adalah single “ Ice Cream ” dan “ Queer ” yang telah lebih dulu rilis dalam bentuk music video di kanal Youtube JVICI , dan juga tersedia di beberapa platform musik digital lainnya. Sementara untuk album ini sendiri, direncakan akan rilis dalam format digital pada awal September 2022. Dari karakteristik tone yang dihasilkanpun masih tetap mempertahankan distorsi yang kering. Namun pada beat drum kali ini tidak hanya menderu kencang, tapi juga mencoba untu...
Baca selengkapnya